Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2023

Pintaku

Aku diam Kau makin menjauh Aku mengejar mu Engkau pun tak peduli Aku harus bagaimana? Kata orang; Cinta itu harus diperjuangkan Namun yang lain berkata; cinta tak perlu dikejar Apakah aku harus seperti Adam? Tidur, lalu bangun Engkau telah ada Di sisiku Sungguh aku dilema Sebab sudah lama dan jauh aku berjalan Tapi tak ku temukan dirimu Apalagi diam ku Aku berusaha "menjadi malam" Tapi rembulan datang "mencuri dan mengusik" Aku ingin "menjadi mentari" Tapi awan hitam "mencekam" sinarku Tuhan Bila ia tak dapat ku genggam  Atau tak kunjung tiba Pintaku ia tak mengusik ketenanganku Weda, 15 Mei 2023 Arnol Goleo https://www.kompasiana.com/arnol61828/64695f4f4addee5824207712/pintaku

Tak Ingin yang Lain

Ingin ku tanya pada langit Ada apa dengan bumi Mungkinkah pelangi tak kan muncul lagi di langit Karena hujan tak lagi membasahi bumi Wahai langit, bila pohon itu Salah satu rantingnya tak berbuah Janganlah petir menyambar  Seisi pohon itu Tetapi... Ketika "Tuan" pohon itu Telah merawat dan tak berbuah Biarlah petir menyambar Sebab tak ada gunanya Sebuah pohon tinggi dan besar Akarnya merambat ke mana-mana Dan menghambat pohon lain Weda, 17 Mei 2023 Arnol Goleo https://www.kompasiana.com/arnol61828/646adbc137cb2a3715485563/tak-ingin-yang-lain

Sayur Paku

Belum habis melahap "mu" Mata menatap  Pikiran membayangkan mu Dalam sekejap Rasanya lain Tapi sebenarnya sama Rasanya memang beda Karena aku tak bersamamu Biasanya itu biasa saja Rasanya tak seperti ini Biasanya itu mudah saja Tak harus dibayar mahal Weda, 22 Mei 2023 Arnol Goleo  https://www.kompasiana.com/arnol61828/646b23b54addee534a42bd02/sayur-paku

Gerbang

 Kabut pagi perlahan pergi Debu mulai berterbangan di jalan Sejenak menunggu kabar sang mentari Kepada siapa engkau menitip pesan Kakiku mulai melangkah Dalam hati bergurau Kakiku pun berhenti melangkah Mataku menatap dikau Aku berusaha berpaling Dari gerbang itu Yang telah melarang Kau mengalihkan pandanganku Makin betah menatap gerbang Seakan gerbang sebagai pancaran Yang dipantulkan cahaya sekeliling Dan aku tak lagi menyalahkan Weda, 01 Mei 2023 Arnol Goleo 

Sore Sakit

Seusai hujan Senja tak terlihat lagi Meratap kehidupan Terpaku pada dinding kamar ini Merajut waktu Menahan jerit Dalam kalbu Yang begitu sengit Weda, 01 Mei 2023 Arnol Goleo

Puisi: Surat dari Langit

Untukmu kasih. Sebelum surat ini sampai ke tanganmu Aku telah berteriak lewat petir Yang kau dengar lewat desiran angin Makin kencang gemuruh dan petir Aku datang dengan badai angin Bila teriakku tak juga kau dengar Aku meneteskan air mata lewat hujan Bila itu juga tak kau peduli Aku tetap datang padamu Seusai hujan  Ku kirimkan pelangi untukmu Ketika tanah mulai gersang Tumbuhan mulai layu dan rontok Jangan kau bertanya pada langit Dan menyalahkannya Weda, 03 Mei 2023 Arnol Goleo

Jejakmu di Atas Awan

Melirik mu nun jauh Di balik debu Mataku muram Terkena debu Walau samar  Mata ini terus memandang Agar tak kehilangan jejakmu Pikiranku tertuju, pada satu arah! Terus mengikuti mu Walau debu berusaha Menghilangkan jejakmu Tetapi hujan memberikan harapan Hujan sebagai peta Kala jejakmu mulai hilang Sebab jejakmu tak pernah hilang Dan terus membekas di atas awan hitam Weda, 11 Mei 2023 Arnol Goleo

Sepotong Kayu

Tak kuduga  Kaki ini terkena tusukan Hingga mengeluarkan darah Dan sengaja aku menahan rasa ini Untuk meredakan rasa sakit ini Aku duduk sejenak Menatap luka dan darah  Pada telapak kaki ini Engkau datang Memukul telapak kaki ini Dengan sepotong kayu Hingga rasa nyeri ini hilang seketika Weda, 11 Mei 2023 Arnol Goleo

Alunan Musik Menghanyutkan Jiwa

 Engkau di mana? Aku harus ke mana? Jejakmu sedikitpun tak ada Mungkinkah engkau sengaja Alunan musik seakan membawa jiwa  Hanyut terbawa angin malam Dan sengaja aku menulis ini Untuk menyusuri dirimu Aku ingin bertanya pada malam Tapi, itu tak mungkin  Sebab malam tak bisa menjawab Hanya desiran angin terasa di tubuh Apakah aku harus hanyutkan rasa ini bersama angin malam? Oh... tidak! Aku takut, Angin makin menjauhkan  Weda, 14 Mei 2023 Arnol Goleo

Berlinang

Tetesan air mataku ini Jatuh bukan karena luka Berlinang terus ke pipi Karena rindu, berlinang lah air mata bahagia Aku ingin membasahi  Menanam cinta di hatimu Agar kelak hatimu dipenuhi Tumbuh bunga-bunga indah, mekar, dan tak layu Sebab bunga yang engkau tanam Tak mungkin tumbuh dan mekar Bila engkau tak menyiram Dan merawat pada akar Janganlah bersedih Ketika melihat pipi ini Dipenuhi air mata, atau marah Pada diriku yang terus berlinang air mata ini Weda, 03 Mei 2023 Arnol Goleo